pemilu
Berita  

Usir Warga Gaza ke Kongo dan Israel Marah ke AS

Usir Warga Gaza

Usir Warga Gaza. Di sisi lain, Israel mengecam keras AS. Bahkan, menyebut Negeri Zionis “bukanlah bintang lain di bendera Amerika Ini dikatakan Menteri Keamanan Nasional Israel Itamar Ben-Gvir. Hal ini menanggapi kritik AS terhadap dirinya dan Menteri Keuangan Israel Bezalel Smotrich yang sebelumnya mengajukan rencana migrasi sukarela pasca perang bagi warga Palestina dari daerah kantong Gaza yang diblokade dan kembalinya warga Yahudi ke Gaza. Ini pun terkait dengan laporan media lokal, Times of Israel, soal pemerintah Netanyahu yang melakukan pembicaraan rahasia dengan perwakilan dari Republik Demokratik Kongo, dan negara-negara Afrika. Ini untuk memindahkan warga Gaza ke negeri itu secara sukarela setelah perang dengan Hamas berakhir.

Smotrich mengatakan sekitar 70% Usir Warga Gaza

Penduduk Israel mendukung usulan migrasi “sukarela warga Gaza ke Kongo itu. Apalagi, tudinya saat berbicara kelembaga penyiaran publik Israel KAN, 2 juta orang di Gaza bangun setiap pagi dengan keinginan untuk menghancurkan Negara Israel dan membantai, memperkosa, dan membunuh orang Yahudi. Ben-Gvir menambahkan bahwa Israel ingin “mendorong emigrasi yang disengaja. Menurutnya kita perlu menemukan negara-negara yang bersedia menerima warga Palestina Retorika dari dua pejabat Israel tersebut ditolak AS. Paman Sam menyebutnya menghasut dan tidak bertanggung jawab dalam sebuah pernyataan resmi yang dikeluarkan oleh Departemen Luar Negeri.

Ben-Gvir

Dalam media sosial mengatakan urusan Israel untuk memutuskan hal itu. Apalagi mereka bukan bagian AS. Kami bukanlah bintang lain di bendera Amerika,” kecamnya dalam pernyataan terbaru dikutip RT. Amerika Serikat adalah teman terbaik kami, tetapi pertama-tama kami akan melakukan yang terbaik untuk Negara Israel, ujarnya. Migrasi ratusan ribu orang dari Gaza akan memungkinkan penduduk di daerah kantong tersebut untuk kembali ke rumah mereka dan hidup dalam keamanan serta melindungi tentara IDF, tambahnya. Kondisi Pengungsi Semakin Buruk Selama sebulan terakhir, perang antara Militer Israel dan Hamas semakin memanas. Gempuran dan serangan tak henti-hentinya terjadi di Gaza Palestina. Kantor Koordinasi Urusan Kemanusiaan PBB atau United Nations Office for the Coordination of Humanitarian Affairs (OCHA) 

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *