Bagi warga Gaza, ada peningkatan kekhawatiran mengenai nasib para pengungsi di Gaza, yang saat ini diperkirakan berjumlah 85 persen dari total populasi.
Karna warga Gaza
karena semakin banyak orang yang terpaksa meninggalkan rumah mereka di tengah pertempuran. Banyak warga Gaza terus menghadapi pemboman, bahkan setelah mencari perlindungan di tempat-tempat yang mereka anggap aman, kata kelompok kemanusiaan. Sementara itu, tokoh sayap kanan di pemerintahan Israel telah mengadvokasi pemukiman kembali warga Palestina di luar Gaza.
Pada Hari Kamis Bagi warga Gaza
Bagi warga Gaza komisaris Tinggi Hak Asasi Manusia PBB Volker Türk mengatakan dia “sangat terganggu” dengan pernyataan tersebut. Departemen Luar Negeri AS minggu ini menolak pernyataan Israel yang menganjurkan pemukiman kembali, dan menyebutnya “menghasut dan tidak bertanggung jawab. Ketahanan pangan di Gaza juga masih menjadi tantangan, dengan 2,2 juta orang berada pada “risiko kelaparan,” menurut OCHA.
Menurut OCHA
Selama empat hari, PBB dan organisasi lainnya tidak dapat menyalurkan bantuan ke utara Wadi Gaza karena terhambatnya akses, penolakan dan konflik aktif, kata badan tersebut, seraya mencatat bahwa wilayah tersebut telah terputus dari selatan selama lebih dari sebulan.
Mentri Pertahanan Istrael
Untuk pertama kalinya secara terbuka menyampaikan proposal mengenai pemerintahan Gaza pascaperang, di mana para pejabat mengatakan pemboman yang tak henti-hentinya telah menewaskan puluhan orang dalam 24jam Rencana Menteri Pertahanan Yoav Gallant.
Menteri Pertahanan Yoav Gallant
untuk hari berikutnya, yang dibagikan kepada media pada hari Kamis namun belum diadopsi oleh kabinet perang Israel, mengatakan bahwa baik Israel maupun Hamas tidak akan memerintah Gaza dan menolak pemukiman Yahudi di masa depan di sana Garis besar mentri tersebut di ungkapkan pada malam perjalanan Mentri Luar Negeri AS Antony Blinken yang keempat ke wilayah tersebut sejak serang Hamas. Menurut garis besar yang di usulkan Gallant.
